Minggu, 19 Desember 2010

Alasan Pelatih Alfred Riedl tidak selebrasi gol

Tahu tidak sih, kenapa ekspresi-nya Pelatih yang udah beberapa kali jadi pelatih timnas di asia tenggara, seperti Vietnam, Laos, Indonesia.
dingin gitu pas tiap tiap ada gol.
kira2 begini nih:
awalnya gue rasa perangainya emang jutek gitu, atau emang wajahnya dari lahir begitu.
ternyata dia itu, masih punya rasa kurang nyaman, kalau mesti "mempermalukan" tim tamu, seperti laos,malaysia.
dibeberapa komentar wawancara pers dia bilang, hanya menduga menang 3-1 atas malaysia (link),
3-0 atas laos(link), dan merasa hasil seri adalah adil saat melawan thailand ((link)
makanya dia diem aja pas ada gol dari Indonesia.

abis itu saya menemukan fakta yang mengejutkan, pas dia masih melatih Vietnam tahun 2007-an, dia itu kena penyakit ginjal, sehingga dokter menyarankan transplantasi ginjal, nah pas saat itu,hampir 80 fans sepakbola vietnam menawarkan diri jadi donor ginjal, satu orang dipilih.
dan transplantasi itu sukses. sehingga dia jadi sehat seperti semula

para fans itu hanya ingin memberikan suatu terima kasih, kepada sang pelatih vietnam, yang telah membangkitkan timnas mereka.

makanya itu, sejak saat itu dia merasa selalu berhutang kepada setiap supporter sepakbola, makanya tiap ada gol ke tim lawan, dia cenderung pasif, dan terkadang hanya melakukan selebrasi sekadarnya saja. untuk menjaga perasaan mereka para supporter sepakbola.

Senin, 06 Desember 2010

Menang tanpa perdebatan

Ada seorang pejabat istana yang setia dan bijaksana, ia telah mengabdi kepada Sultan selama berpuluh puluh tahun. Kuasa dan Kepandaiannya yang begitu cemerlang memuat banyak penghuni istana iri kepadanya.
Orang2 yang iri ini terus menerus memfitnah dan menjelek2kan dia dihadapan Sultan siang dan malam.

Akhirnya atas suatu fitnah yang kejam, Sultan memanggilnya dan menjatuhkan hukuman mati.
Seperti biasa, hukuman mati di istana tersebut adalah sang terhukum di ikat dan dijebloskan kekandang anjing2 pemburu yang ganas milik Sultan.

Sang pejabat yang bijak ini dengan tenang menerima hukuman mati tersebut namun ia berkata kepada Sultan bahwa ia meminta waktu 10 hari untuk membereskan segala urusannya didunia, membagi warisan, mengatur hutang piutang dan berbagai urusan lainnya.
Sultan mengabulkan permintaan ini.

Tidak banyak membuang waktu, sang pejabat bijak segera mengambil uang 100 keping emas dan menemui si pelatih anjing berburu milik Sultan. Ia memberikan 100 keping emas tersebut dan memohon agar diperbolehkan mengasuh dan memberi makan anjing2 tersebut.

Di hari pertama, ia memberi makan anjing tersebut dengan melemparkannya dari jauh, namun beberapa hari kemudian ia sudah akrab dengan anjing2 tersebut bahkan bisa bermain2 dan bergulat tanpa rasa takut.

Di hari kesepuluh, dihadapan seluruh anggota istana, ia menjalani hukuman matinya.
Ia diikat dan anjing2 pemburu yang ganas dilepaskan untuk menyerangnya. Namun anjing2 tersebut malah mendatanginya dengan ramah dan menggoyang ekor, membuat semua orang yang melihatnya terkagum kagum.

Sultan memanggil sang pejabat dan menanyakan mengenai hal tersebut.
Pejabat itu membuka rahasianya, ia mengatakan bahwa selama 10 hari ia merawat dan menyayangi anjing2 itu sehingga anjing2 membalas menyayanginya.
Ia melanjutkan…
Selama puluhan tahun ia merawat dan menyayangi para penghuni istana, namun apa yang ia dapatkan ?

Sultan dan seluruh penghuni istana merasa malu, hukman mati dibatalkan dan ia mendapat banyak harta serta kekuasaan jauh melampaui sebelumnya.

Analisa:

Saat ia dijatuhi hukuman mati, sebetulnya ia bisa saja berdebat panjang lebar, namun kata-katanya belum tentu mampu menembus hati sang Sultan yang sedang dibakar amarah karena fitnah. Kemungkinan besar perdebatan hanya sia-sia atau malah membuat orang lebih marah dari sebelumnya.

Maka ia lebih memilih untuk tidak berdebat dan mempersiapkan sebuah aksi tontonan.

Tunjukkan sebuah tindakan yang memukau dan menusuk hati, hal itu jauh lebih kuat daripada seribu perdebatan.

Setiap saat anda terjebak pada situasi konflik yang memancing perdebatan, jangan banyak bicara, carilah sebuah aksi yang akan sangat kuat mendukung pendapat anda.

Sumber : Chicken soup for the soul

Lalui dan jangan pernah berhenti

Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum. Ia bisa datang bagaikan badai, ia akan menyapu bersih tanpa harus permisi. Tetapi semuanya tak begitu saja tanpa arti, setitik kejadian hidup ia akan selalu memiliki makna untuk dijalani.Jangan pernah gunda dg apa yang terjadi.

ANAK KATAK

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap. “Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?” ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.

“Anakku,” ucap sang induk kemudian. “Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik.” jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.
Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. “Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?” tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.

“Anakku. Itu cuma angin,” ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. “Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!” tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

“Blarrr!!!” suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. “Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!” ucapnya sambil terus memejamkan mata.

“Sabar, anakku!” ucapnya sambil terus membelai. “Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang,” ungkap sang induk katak begitu tenang.
Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, “Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!”

**

Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.
Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, insya Allah, akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan.

Sumber : Chicken soup for the soul

Lalui dan jangan pernah berhenti

Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum. Ia bisa datang bagaikan badai, ia akan menyapu bersih tanpa harus permisi. Tetapi semuanya tak begitu saja tanpa arti, setitik kejadian hidup ia akan selalu memiliki makna untuk dijalani.Jangan pernah gunda dg apa yang terjadi.

ANAK KATAK

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap. “Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?” ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.

“Anakku,” ucap sang induk kemudian. “Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik.” jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.
Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. “Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?” tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.

“Anakku. Itu cuma angin,” ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. “Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!” tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

“Blarrr!!!” suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. “Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!” ucapnya sambil terus memejamkan mata.

“Sabar, anakku!” ucapnya sambil terus membelai. “Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang,” ungkap sang induk katak begitu tenang.
Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, “Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!”

**

Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.
Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, insya Allah, akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan.

Sumber : Chicken soup for the soul

Mencoba lebih baik daripada tidak samasekali

Jika aku harus berenang di laut untuk mendapatkan apa yang aku inginkan,
aku akan belajar bagaimana berenang, dan aku akan mengarungi lautan itu.

Jika aku harus mendaki gunung tertinggi untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, aku akan belajar cara memanjat, dan aku akan memanjat gunung itu.

Jika aku harus menyelam samudra terdalam untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, maka aku akan belajar bagaimana cara menyelam, dan aku akan menyelami samudra itu.

Jika aku kecewa karena hal-hal yang tidak tampak seperti yang aku inginkan,
maka aku akan belajar bagaimana menerimanya, dan aku akan mencoba untuk menerimanya.

Setidaknya sekarang aku telah mengalami bagaimana berenang, mendaki dan menyelam dan juga bagaimana untuk menerima segala sesuatu yang berasal dari usahaku..

Kemudian, aku akan mencoba kembali untuk melakukan lebih baik. Demi apa yang aku inginkan…

Aku akan datang.. dan mencapai semua itu.. Semoga saja keinginan ini adalah baik… dan untuk kebaikan


sgala yg kita lakukan baik atau buruk itu pasti akan bernilai baik untuk diri sendiri ataupun orang lain...

Sumber : Chicken soup for the soul

Nasehat Bunda Teresa

Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan orang di sekelilingmu iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud dibalik perbuatan baik yang kau lakukan itu. Tetapi tetaplah berbuat baik.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini mungkin besok akan dilupakan orang.  Tetapi teruslah berbuat baik.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagian di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi tetaplah berbahagia.

Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup.  Tetapi tetaplah berikan yang terbaik.

Apa yang telah engkau bangun selama bertahun-tahun dapat dihancurkan oleh orang lain dalam satu malam saja. Tetapi janganlah berhenti dan tetaplah membangun!!! Gbu.

Kasih yang tulus tidak pernah menilai hasilnya, melainkan hanya memberi.

Satu hal yang saya minta dari Anda: jangan pernah takut untuk memberi, tetapi jangan memberi dari kelebihan Anda. Berikan dimana hal itu sukar bagi Anda.

Hidup adalah kesempatan, manfaatkanlah.
Hidup adalah keindahan, kagumilah.
Hidup adalah kebahagiaan, nikmatilah.
Hidup adalah mimpi, sadarlah.
Hidup adalah tantangan, hadapilah.
Hidup adalah kewajiban, selesaikanlah.
Hidup adalah permainan, mainkanlah.
Hidup adalah sebuah janji, penuhilah.
Hidup adalah penderitaan, atasilah.
Hidup adalah kidung, nyanyikanlah.
Hidup adalah perjuangan, terimalah.
Hidup adalah tragedi, berjuanglah.
Hidup adalah petualangan, beranilah.
Hidup adalah keberuntungan, lakukanlah.
Hidup terlalu berharga, jangan dihancurkan.
Hidup adalah hidup, berjuanglah untuknya!

Orang sering keterlaluan, tidak logis dan hanya mementingkan diri. Bagaimanapun, maafkanlan mereka.

Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih. Bagaimanapun, berbaik hatilah.

Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati.  Bagaimanapun, jadilah sukses.

Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu.  Bagaimanapun jujur dan terbukalah.

Engkau lihat, akhirnya ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu.  Bagaimanapun ini bukan urusan antara engkau dan mereka.

Sungai dan Empang

Alkisah, di antara rimbunan pohon di tepian hutan. Tampak sebuah empang yang berair tenang, tanpa kegiatan apapun di situ. Dengan santai si empang mengajak sungai di sisinya mengobrol, "Hai sungai, kuperhatikan setiap hari kamu tidak henti-hentinya mengalir. Apakah engkau tidak merasa lelah dan bosan? Sering kali aku melihatmu menarik kapal yang berat, kadang mendorong perahu yang sedang berlayar atau mengangkut perahu bambu para nelayan yang tidak terhitung jumlahnya. Kehidupan yang melelahkan dan membosankan seperti itu sampai kapan baru berhenti? Terus terang saja, kalau aku harus mengerjakan semua itu, aku pasti kelelahan dan jenuh sampai mati.

Dibandingkan dengan dirimu, alangkah mujur nasibku ini. Memang aku tidak setenar dirimu dan tidak tercetak di gambar peta. Tidak ada orang yang menyanjungku dan membuat lagu untukku. Tapi untukku semua itu tidak ada artinya. Lihatlah, aku selalu berbaring di atas tanah lembab yang empuk, layaknya seorang putri sedang tidur di atas kasur bulu angsa. Aku bisa menikmati kedamaian dan keindahan alam setiap saat, tidak perlu terganggu oleh kapal dan perahu yang berat, kotor, dan berisik itu.

Memang kadang ada sih, sedikit musibah mengganggu ketenanganku, itupun hanya karena selembar daun yang terjatuh di permukaan airku. Bahkan tiupan angin dari empat arah pun tidak pernah mengganggu kedamaian hidupku. Alangkah nikmatnya hidup ini dan aku tidak mau menukar dengan apapun untuk beralih menjadi seperti dirimu."
Mendengar kalimat panjang dari si empang, dengan sabar si sungai menjawab, "Sobat empang, namaku adalah sungai, karenanya aku wajib meninggalkan kehidupan yang santai, aku harus mengikuti hukum alam, setiap hari mengalir tidak berhenti. Dengan bantuan angin dan tanah, arus airku ini melayani berbagai kebutuhan manusia. Aku memberikan seluruh tenagaku kepada alam. Dari situlah aku mendapat penghormatan dan sanjungan. Seumur hidupku aku akan mengalir dan terus mengalir dan aku pasti akan selalu diingat manusia sepanjang masa. Dan waktu itu, kamu entah di mana, orang-orang pun pasti akan melupakanmu!"
Dan benar seperti yang dikatakan si sungai, dia terus mengalir sepanjang tahun dan si empang semakin lama makin mengering dan akhirnya dilupakan orang.

---

Dalam cerita di atas, empang berkias sebagai insan yang puas hanya berdiam diri dengan keberadaannya tanpa berbuat apa-apa. Egois dan hanya memikirkan kepentingannya, dirinya sendiri.

Sedangkan sungai menunjukkan sosok pribadi yang menghargai jati diri, siap melayani, dan membantu orang lain sehingga dapat menikmati kehidupannya dengan selalu bersahaja dan berbahagia.


***
Andrie Wongso

Expecto Patronum!

Selepas membaca novel dan menyaksikan film Harry Potter, ada satu fragmen kisahnya yang paling menarik diriku. Aku tak tahu apakah. Barangkali kita umumnya menganggap dongeng Harry Potter itu hanyalah dongeng anak biasa, seperti dongeng-dongeng Grimmy, H.C. Andersen, Enyd Blyton, Exuperry, atau lainnya. Tetapi
setelah membaca kisah Harry Potter melawan dementor, dan menyaksikan filmnya, rasanya ada sesuatu yang patut direnungkan.

Aku rasa nggak perlu berpanjang-panjang merangkum plotnya. Aku hanya ingin menulis sesuatu yang kutangkap dari pelajaran ilmu sihir baru yang dipelajari Harry Potter saat dirinya dikuasai oleh ketakutan terhadap makhluk jahat yang berjuluk dementor.

"Expecto patronum!" adalah ajaran mantra sihir yang konon bisa
mengalahkan dementor. Tafsirku atas bagian ini adalah ini merupakan semacam metafora. Harry Potter dalam kisah ini dikuasai oleh ketakutannya pada dementor yang membuatnya tercekik lemas setiap kali
berhadapan dengannya, bahkan dalam mimpinya sekalipun. Akhirnya sang guru yang baru mengetahui persoalan ini dan mengajarinya sihir yang bisa mengalahkan sang dementor. Makhluk macam apakah dementor itu? Dementor, menurutku adalah metafora untuk kesesatan, keputusasaan, kecemasan tentang ketidakpastian. Kita semua sering mengalaminya. Ketidakpastian nasib kita pada masa depan, kesalahan yang kita lakukan, semuanya membuat kita gelisah, hilang harapan. Potter dibayangi-bayangi oleh kegelapan semacam ini. Mantra expecto patronum rasanya seperti berarti "to expect a patron," semacam mantra minta
perlindungan. Barangkali kalau diterjemahkan secara bebas
artinya "aku mohon perlindungan." Perlindungan dari apa? Dari
dementor, yang menghilangkan harapan (Harry Potter yang tercekik dan lemas, tak berdaya dan lumpuh, adalah seperti keadaan orang yang putus asa).

Tetapi sekedar mengucapkan mantra expecto patronum tak menjamin bisa mengalahkannya. Dalam episode latihan, di depan semacam "kotak ajaib" yang bisa menghadirkan pikiran seseorang, Harry Potter dilatih untuk menghadapi bayangan dementor. Harry Potter mengucapkannya, tetapi pada awalnya gagal. Latihan terus diulang tetapi tetap saja gagal mengusir bayangan dementor. Akhirnya sang guru mengatakan agar ucapan itu dilandasi dengan keyakinan yang kuat, ketulusan dan keteguhan. Setelah diulang-ulang dengan kesungguhan dan ketulusan, barulah Harry Potter bisa membuat mantra itu mengeluarkan efeknya - mengeluarkan cahaya putih yang mengenyahkan dementor yang hitam. Dan ketika pada
akhirnya Harry Potter menghadapi dementor beneran, kekuatan mantra ini berhasil membuyarkan gerombolan dementor yang mengerikan itu-.

Kita semua pernah berdoa, mohon perlindungan dari apa saja: dari
ketakutan, rasa gelisah, putus asa. Tetapi seringkali kita merasa doa
kita tak juga terjawab. Barangkali Harry Potter hendak mengajari kita
bahwa doa agar terkabul mesti dilandasi oleh keyakinan kuat dan
ketulusan – atau kebeningan. Doa yang tulus bisa mengubah sesuatu,
seperti kekuatan sihir. Kita barangkali pernah mendengar doa-doa orang suci yang bisa mengubah nasib. Bukankah kekuatan doa, jika
bekerja, efeknya seperti sihir? Orang yang senantiasa berdoa dengan tulus, biasanya jiwanya akan tenang dan tampak "semeleh." (ridho). Sebab berdoa pada hakikatnya adalah upaya mendekatkan diri kita kepada Tuhan.. Dengan mantra "expecto patronum" yang tulus dan
dilandasi keyakinan yang kuat, Harry berhasil mengenyahkan dementor, sumber ketakutan dan kegelisahan dan putus asa. Ringkasnya, barangkali mbak Rowling ingin berpesan bahwa doa, jika dipanjatkan dengan tulus, kekuataannya bak sihir, gitu loh..

Sumber : http://games.groups.yahoo.com/group/diskusinovel/message/382