Jumat, 26 Maret 2010

Manusia Selalu Cenderung Hanya Menghargai Apa Yang Belum Diperoleh, Apa Yang Belum Dimiliki!

Betapa kehidupan manusia penuh dengan kesengsaraan, penuh dengan kekerasan, penuh dengan pertentangan, kebencian dan penderitaan hidup di waktu muda. Betapa bodohnya manusia, betapa bodohnya dia dahulu. Kebahagiaan sudah berada di dalam diri masing-masing manusia, keindahan terbentang luas di sekeliling manusia, namun manusia menjadi buta, tidak melihat semua keindahan itu, tidak waspada akan kebahagiaan itu karena mata selalu ditujukan jauh ke sana, selalu mencari-cari sehingga yang berada di depan hidung tidak nampak lagi! Yang tidak ada selalu dicari-cari, dirindukan, dianggap yang paling baik, paling indah, sehingga anggapan ini membuat apa yang sudah ada kelihatan buruk, bahkan tidak kelihatan lagi!

Manusia selalu menghargai yang belum diperoleh, memandang remeh yang sudah berada di dalam tangannya. Inilah sumber dari segala pengejaran yang tak dapat dihindarkan lagi pasti mendatangkan pertentangan, kekecewaan dan penderitaan. Pengejaran membuat mata buta, sehingga dalam usaha mengejar sesuatu yang diinginkan itu, manusia tidak lagi memperhatikan jalan, tidak lagi memperhatikan cara, bahkan segala jalan dan segala cara akan ditempuhnya demi memperoleh yang dikejar-kejarnya itu. Inilah sumber munculnya segala bentuk penyelewengan dan kejahatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar