Senin, 06 Desember 2010

Menang tanpa perdebatan

Ada seorang pejabat istana yang setia dan bijaksana, ia telah mengabdi kepada Sultan selama berpuluh puluh tahun. Kuasa dan Kepandaiannya yang begitu cemerlang memuat banyak penghuni istana iri kepadanya.
Orang2 yang iri ini terus menerus memfitnah dan menjelek2kan dia dihadapan Sultan siang dan malam.

Akhirnya atas suatu fitnah yang kejam, Sultan memanggilnya dan menjatuhkan hukuman mati.
Seperti biasa, hukuman mati di istana tersebut adalah sang terhukum di ikat dan dijebloskan kekandang anjing2 pemburu yang ganas milik Sultan.

Sang pejabat yang bijak ini dengan tenang menerima hukuman mati tersebut namun ia berkata kepada Sultan bahwa ia meminta waktu 10 hari untuk membereskan segala urusannya didunia, membagi warisan, mengatur hutang piutang dan berbagai urusan lainnya.
Sultan mengabulkan permintaan ini.

Tidak banyak membuang waktu, sang pejabat bijak segera mengambil uang 100 keping emas dan menemui si pelatih anjing berburu milik Sultan. Ia memberikan 100 keping emas tersebut dan memohon agar diperbolehkan mengasuh dan memberi makan anjing2 tersebut.

Di hari pertama, ia memberi makan anjing tersebut dengan melemparkannya dari jauh, namun beberapa hari kemudian ia sudah akrab dengan anjing2 tersebut bahkan bisa bermain2 dan bergulat tanpa rasa takut.

Di hari kesepuluh, dihadapan seluruh anggota istana, ia menjalani hukuman matinya.
Ia diikat dan anjing2 pemburu yang ganas dilepaskan untuk menyerangnya. Namun anjing2 tersebut malah mendatanginya dengan ramah dan menggoyang ekor, membuat semua orang yang melihatnya terkagum kagum.

Sultan memanggil sang pejabat dan menanyakan mengenai hal tersebut.
Pejabat itu membuka rahasianya, ia mengatakan bahwa selama 10 hari ia merawat dan menyayangi anjing2 itu sehingga anjing2 membalas menyayanginya.
Ia melanjutkan…
Selama puluhan tahun ia merawat dan menyayangi para penghuni istana, namun apa yang ia dapatkan ?

Sultan dan seluruh penghuni istana merasa malu, hukman mati dibatalkan dan ia mendapat banyak harta serta kekuasaan jauh melampaui sebelumnya.

Analisa:

Saat ia dijatuhi hukuman mati, sebetulnya ia bisa saja berdebat panjang lebar, namun kata-katanya belum tentu mampu menembus hati sang Sultan yang sedang dibakar amarah karena fitnah. Kemungkinan besar perdebatan hanya sia-sia atau malah membuat orang lebih marah dari sebelumnya.

Maka ia lebih memilih untuk tidak berdebat dan mempersiapkan sebuah aksi tontonan.

Tunjukkan sebuah tindakan yang memukau dan menusuk hati, hal itu jauh lebih kuat daripada seribu perdebatan.

Setiap saat anda terjebak pada situasi konflik yang memancing perdebatan, jangan banyak bicara, carilah sebuah aksi yang akan sangat kuat mendukung pendapat anda.

Sumber : Chicken soup for the soul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar