Jumat, 02 April 2010

Cinta Kasih

Mungkinkah kita manusia di dunia ini su­dah kehilangan api cinta kasih! Kita mengorek-orek abunya dan mengejar-ngejar asapnya belaka. Kita rindu akan cinta kasih, ingin semua manusia di dunia ini, ingin seluruh isi mayapada ini, ingin para dewata, malaikat dan Tuhan, mencinta kita! Kita haus akan cinta kasih karena di dalam diri kita kehilangan cinta kasih itu! Kita mencari-cari dan mengejar-ngejar melalui kebak­tian, kewajiban, menjadi orang baik, memuja-muja dan sebagainya lagi. Akan tetapi yang kita kejar-kejar itu hanyalah asapnya. Cinta kasih tak mungkin dike­jar-kejar, tak mungkin dapat diusahakan supaya ada, tak mungkin dapat dikuasai dan diikat, tak mungkin dapat dilatih seperti pengetahuan mati! Cinta kasih datang dengan sendirinya kalau batin kita terbuka, peka dan kosong, dalam arti kata bersih dari pada segala keinginan dan perasaan si-aku, yaitu keinginan untuk senang dan perasaan-perasaan iri, benci, marah, takut dan sebagainya. Kita tidak mungkin memiliki batin yang peka dan “terbuka” kalau masih ada kotoran-kotoran dari si-aku, yaitu pikiran yang selalu menjangkau, mencari, mengejar dan menginginkan segala sesuatu untuk menyenangkan diri sendiri, lahir maupun batin. Barulah kalau batin kita sudah penuh dengan sinar cinta kasih, segala perbuatan kita adalah benar, tidak pura-pura, tidak palsu, tanpa pamrih, wajar dan bersih seperti keadaan anak kecilyang belum dikuasai oleh aku-nya. Ada yang berkata “tidak mungkin itu!” Nah, siapakah yang berkata demi­kian itu? Mari kita lihat baik-baik. Bu­kankah yang berkata itu adalah sang aku yang ingin baik, ingin dipenuhi cinta kasih, kemudian melihat bahwa dia tidak mungkin hidup tanpa segalanya yang di­anggapnya menyenangkan itu? Kita dapat mengamati ulah tingkah si-aku ini setiap saat dalam diri kita sendiri, dan ini merupakan langkah pertama ke arah kebijaksanaan.

(dikutip dari : Cersil Suling Emas & Naga Siluman)

1 komentar:

  1. Kasih sejatinya memerlukan kekuatan kemurahan Allah unt memberikannya dlm kehidpan manusia sehingga mampu berbuat kasih,.....

    BalasHapus