Kamis, 03 Februari 2011

Cinta Yg Ditunggangi Nafsu Akan Dg Teganya TANPA SENGAJA Bikin Orang Yg Dicinta Dijadikan Alat U/Menyenangkan Diri Sendiri Saja!

Mereka tidak bicara lagi sampai lama, seolah-olah pengakuan cinta itu adalah kata-kata terakhir di dunia ini dan setelah itu, tidak ada apa-apa lagi yang lebih patut dibicarakan! Cinta memang maha indah! Bahkan sudah melampaui kebagusan dan keburukan, sudah melampaui segala yang dapat diperbandingkan, sudah melampaui penilaian dan perbandingan itu sendiri! Cinta-mencinta membawa kita ke dalam suatu keadaan di mana tidak ada lagi baik buruk, susah senang, dalam keadaan yang mungkin oleh pandangan umum dianggap sengsara, bisa saja nampak indah oleh adanya cinta. Cinta membawa suasana nampak indah, di sekeliling kita, di dalam hati kita.
 
Tidak ada lagi pertentangan, tidak ada lagi kekerasaan, tidak ada lagi susah atau senang. Yang ada hanya perasaan suka cinta, yang berbeda dengan kesenangan. Kesenangan mempunyai sebab, mempunyai sesuatu yang menimbulkan kesenangan. Akan tetapi suka cita adalah perasaan hati yang nyaman dan sejuk tanpa sebab tertentu. Keadaan ini membuat kita penuh dengan sinar cinta kasih, penuh dengan kebajikan, dengan belas kasihan, dengan apa yang dinamakan prikemanusiaan. Cinta adalah kebahagiaan. Manusia dalam cinta adalah manusia yang sesungguhnya manusia, dan sinar kemanusiaannya cemerlang di waktu itu.
 
Sayang, biarpun kiranya hampir semua orang pernah memasuki keadaan ajaib seperti itu, namun nafsu-nafsu kita terlalu besar sehingga menjauhkan cinta kasih dari batin kita. Hanya sebersit saja sinar cinta kasih menerangi batin, lalu batin sudah penuh lagi dengan segala kotoran nafsu. Bahkan celakanya, nafsu-nafsu menggantikan tempat dan memalsukan cinta, membuat cinta kasih yang suci murni menjadi cinta kasih yang palsu, cinta kasih yang sesungguhnya hanyalah cinta kepada diri sendiri belaka, keinginan menyenangkan diri sendiri belaka, seperti yang dapat kita lihat dengan jelas dalam kehidupan kita sekarang ini.
 
Cinta yang kita hambur-hamburkan sekarang ini melalui mulut hanyalah semacam pemalsuan untuk menutupi keinginan kita yang sebenarnya, keinginan untuk mendapatkan kepuasan melalui harta, melalui sex, melalui apa saja yang dapat menyenangkan diri kita sendiri. Dan orang yang kita cinta seperti keadaannya sekarang ini hanyalah kita pakai sebagai alat untuk menyenangkan diri saja. Cinta seperti ini tentu saja menimbulkan cemburu, menimbulkan benci yang dianggap sebagai kebalikannya. Padahal cinta kasih tidak mempunyai kebalikan! Cinta kasih bebas dari penilaian baik buruk, untung rugi, atau susah senang.

Sumber : kph

Tidak ada komentar:

Posting Komentar