Kamis, 03 Februari 2011

Kebahagiaan Berada Di Atas Senang & Susah! Kebahagiaan Adalah Lenyapnya Si Aku Yg Mengejar Kesenangan & Menghindari Kesusahan!

Sin Liong menelan ludah. Bukan main manisnya Bi Cu kalau sudah begitu! Bukan hanya manis, akan tetapi juga ada sesuatu yang menyentuh perasaannya, yang membuat dia merasa terharu, membuat dia merasa ingin untuk merangkul dara itu, mendekapnya, menghiburnya, menyenangkan hatinya. Akan tetapi Sin Liong melawan perasaan ini dengan membalikkan tubuhnya lagi dan mulai melangkah meninggalkan Bi Cu, menuju ke barat. Tanpa disadarinya sendiri, bibirnya meruncing dan dia mendengar mulutnya sendiri bersiul-siul! Perasaan senang yang bukan karena sesuatu, melainkan perasaan nyaman di hati, yang membuat segala sesuatu nampak indah!
 
Memang demikianlah, senang atau susah bukan didatangkan dari luar, melainkan tergantung dari keadaan batin kita sendiri, sungguhpun keadaan itupun dipengaruhi oleh keadaan luar. Senang atau susah masih berada dalam daerah terbatas, daerah terkurung dari kesibukan si aku. Si aku merasa diuntungkan, maka senanglah batin. Si aku merasa dirugikan, maka susahlah batin. Batin seperti ini berada dalam cengkeraman si aku yang bukan lain adalah pikiran itu sendiri. Pikiran mencatat segala pengalaman, baik yang senang maupun yang susah, dan pikiran menciptakan si aku, yaitu gambaran tentang diri sendiri, sebagai penikmat kesenangan maupun si penderita kesusahan.
 
Timbullah keinginan untuk mengulang atau melanjutkan kesenangan dan menjauhkan kesusahan. Keinginan inilah yang menciptakan lingkaran setan, yang menyeret kita di antara gelombang-gelombang kesenangan dan kesusahan sehingga keadaan kehidupan kita menjadi tidak menentu seperti sekarang ini. Setiap manusia berlumba untuk memperoleh kesenangan, dan demi kesenangan yang dikejar inilah maka terjadi perebutan persaingan, permusuhan, iri hati, kebencian dan sebagainya. Pengejaran kesenangan memisah-misahkan antara manusia, memupuk dan memperkuat si aku.
 
Keadaan bahagia sama sekali tidak dapat disamakan dengan kesenangan, walaupun kita pada umumnya menganggap bahwa kesenangan adalah kebahagiaan! Kebahagiaan berada di atas senang dan susah, sama sekali tidak tersentuh oleh keduanya itu. Keadaan bahagia adalah lenyapnya si aku, lenyaplah keinginan mengejar kesenangan dan menghindari kesusahan yang hanya merupakan kesibukan pikiran belaka yang terpengaruh oleh masa lalu, kenangan lalu, pengalaman lalu, ingin mengulang yang menyenangkan dan menjauhi kesusahan. Keadaan bahagia tak dapat diulang-ulang, merupakan sesuatu yang selalu baru. Keadaan bahagia baru mungkin ada kalau terdapat cinta kasih di dalam hati nuraninya! Cinta kasih baru nampak sinarnya kalau batin dalam keadaan hening dalam arti kata tidak dipengaruhi oleh kesibukan pikiran atau si aku yang selalu ingin senang!

Sumber : kph

Tidak ada komentar:

Posting Komentar