Kamis, 03 Februari 2011

Kita Baru Dapat Menikmati Alam Kita, Jika Tidak Membanding-2kan, Jika Tidak Ada Pikiran Yg memikirkan Yg Disenangi Atau Yg Dibenci!

Han Tiong dan Thian Sin yang baru saja meninggalkan kota raja, kini merasa amat gembira dan takjub menikmati pemandangan alam yang amat indah di Pegunungan Cin-ling-san. Setelah berhari-hari tinggal di kota raja yang demikian sesak dengan manusia yang demikian bising dan di mana mereka menemukan masalah-masalah yang tidak enak sekali, kini tempat yang berhawa sejuk dan segar, bersih dan hening itu nampak teramat indah dan menyenangkan!
 
Memang sesungguhnyalah, kita harus mengakui adanya kenyataan betapa ulah manusia, yaitu diri sendiri, telah membuat dunia ini menjadi suatu tempat tinggal yang kotor dan tidak enak ditinggali. Alam yang begitu sejuk, segar dan bersih seperti yang terdapat di pegunungan atau di dusun-dusun sunyi, segera berubah menjadi panas, pengap dan kotor setelah penuh oleh manusia. Banyak memang terdapat mahluk hidup di dunia ini, namun, betapapun nyaring suara mahluk-mahluk itu, tidak ada yang seperti suara manusia ketika mereka saling bicara. Suara manusia pada umumnya sudah penuh dengan nafsu, penuh dengan keinginan mengejar senang, penuh dengan kedukaan, penuh dengan kemarahan, kebencian! Kalau kita memasuki sebuah pasar yang penuh manusia, mendengarkan suara, manusia dalam pasar itu, lalu membandingkannya dengan suara burung-burung dan binatang-binatang di dalam hutan, akan nampak perbedaan yang teramat besar.
 
Kita tidak pernah dapat menikmati hidup, tidak pernah dapat menikmati sebuah tempat. Yang tinggal di kota ingin lari ke gunung, lari dari kebisingan dan menganggap bahwa keheningan akan lebih menyenangkan. Sebaliknya, kalau dia sudah tinggal di gunung, diapun masih akan menderita karena merasa kesepian dan ingin kembali ke kota! Jarang terdapat orang yang benar-benar dapat menikmati keindahan alam, dan kalaupun ada, hanya dapat dihitung dengan jari saja agaknya! Kita baru dapat menikmati keindahan alam apabila kita tidak membanding-bandingkan, apabila pikiran kita kosong, tidak dipenuhi kesibukan, apabila di dalam pikiran tidak terdapat gambaran tentang si aku dan tentang apa yang kusenangi dan tidak kusenangi. Keindahan dan kebahagiaan bukan berada di luar diri kita sendiri, keindahan dan kebahagiaan hanya terdapat pada jiwa yang bebas, bebas dari ikatan suka dan tidak suka yang menjadi permainan pikiran, yaitu pencipta si aku.

Sumber : KPH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar